Perkembangan Teknologi untuk Disabilitas

11:27 AM

Perkembangan Teknologi untuk Disabilitas | Difabel atau disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi. Gangguan adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau strukturnya; suatu pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dihadapi oleh individu dalam melaksanakan tugas atau tindakan, sedangkan pembatasan partisipasi merupakan masalah yang dialami oleh individu dalam keterlibatan dalam situasi kehidupan. Jadi disabilitas adalah sebuah fenomena kompleks, yang mencerminkan interaksi antara ciri dari tubuh seseorang dan ciri dari masyarakat tempat dia tinggal. [id.wikipedia.org]

Teknologi untuk disabilitas? Kadang terlalu berat bahasannya tentang teknologi. Sejak dulu, sudah banyak orang membuat teknologi untuk membantu penyandang disabilitas, seperti alat bantu dengar, kursi roda otomatis, bahkan tangan robot yang sangat ngetren sekarang ini di bahas di segala media lokal dan Internasinal, I Wayan Sumardana alias Tawan.

Real Iron Man
Ngobrolin bli Tawan ini, teknologi tangan robot ini dia ciptakan untuk membantu pekerjaannya sebagai tukang las. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk membantu  pekerjaan dan aktifitas penyandang disabilitas.

Seperti tunanetra, penyandang disabilitas fisik yang tidak dapat melihat. Penyandang disabilitas ini membutuhkan petunjuk untuk dapat mengenali objek sekitarnya. Terciptanya bahasa braille oleh  Louis Braille sendiri sebenarnya untuk membantu disabilitas tunanetra dapat mengetahui petunjuk tanpa melihatnya, ya itu dengan merasakannya. Huruf Braille adalah sejenis sistem tulisan sentuh yang digunakan oleh orang buta. Sistem ini diciptakan oleh seorang Perancis yang bernama Louis Braille yang buta disebabkan kebutaan waktu kecil. Ketika berusia 15 tahun, Braille membuat suatu tulisan tentara untuk memudahkan tentara untuk membaca ketika gelap. [id.wikipedia.org]

Berkat braille, beberapa fasilitas umum dilengkapi dengan huruf braile untu dapat membantu disabilitas tuna netra. Tetapi masih banyak juga fasilitas umum yang tidak dilengkapi dengan huruf braille ini. Tanpa adanya bantuan petujuk ini, bagaimana penyandang disabilitas bisa keluar? Jika saja semua fasilitas dilengkapi braille, alangkah senangnya :) .

Keyboard denan tambahan huruf braille
Kerap kali memang saya selalu melihat penyandang disabilitas tunanetra ada dijalanan. Hebatnya mereka selau tahu jalan pergi dan pulang. Tau teknologi apa yang seharusnya dikembangkan untuk penyandang disabilitas?

Teknologi hati, mari membantu penyandang disabilitas.

You Might Also Like

9 komentar

Comments
9 Comments
  1. Yes, teknologi hati.

    Biar terbuka dan enggak memandang mereka sebelah mata. Padahal kita belum tentu lebih baik daripada mereka. :')

    @onlykharisma

    ReplyDelete
  2. kawan awak pas kuliah juga tunanetra. sekarang jadi atlet catur nasional.

    cerita lainnya, pernah juga pas lagi naik sepeda motor ada seorang tunanetra berdiri di pinggir jalan pegang tongkatnya. dilihat dari gayanya mau nyebrang jalan. tapi orang ya berseliweran aja gak ada yang bantu nyebrangin. awak sok pahlawan lah ya kan, berenti, matikan sepeda motor, trus tanya. ternyata benar mau nyebrang. udah disebrangin, eh ditawarin kopi. agak bingung sih, tadi mau nyebrangnya modus supaya ada yang negur trus dia nawarin kopi yang dijualnya, atau memang mau nyebrang. tapi buru-buru tepis pikiran negatif lah anak gadisnya. udah bagus kali dia mau jualan, daripada yang tubuhnya lengkap tapi minta-minta.
    akhirnya awak rogoh juga tas, ambil dompet dan beli kopinya :D

    ReplyDelete
  3. Disabilitas selalu punya cara untuk mengenal teknologi,, bahkan tidak sedikit mereka menciptakan teknologi yang keren malah,, :)

    ReplyDelete
  4. Nama teknologinya keren, ya. Teknologi Hati. :)

    Jadi huruf braille itu beda ya sama huruf alfabet. Itu antara huruf di keyboard sama lapisan huruf braille, gaya polkadotnya nggak sama. #barutau

    ReplyDelete
  5. kadang kerap sekali kreatifitas terhambat diatasnamakan hak cipta, SNI dan sebagainya. Semoga pemilik tangan robot tidak didenda karena ciptaannya tidak ada SNI :(

    ReplyDelete
  6. Penutupnya juwaara! Teknologi hati karena kebahagiaan tidak dapat dibeli.

    ReplyDelete
  7. penutupnya super, teknologi hati :)

    @gemaulani

    ReplyDelete
  8. subhanalloh memang para difabel itu. orang normal aja belum tentu sanggup. kemudahan memang diperlukan siapa saja agar makin berkualitas hidupnya.

    ReplyDelete
  9. teknologi hati mak,,,, sadaaappppp

    adibriza

    ReplyDelete